Norma Keisya Avicenna adalah nama pena dari
Norma Ambarwati. Muslimah kelahiran Wonogiri, yang kini berusaha membumikan literasi di Kota Atlas, Semarang. Kesungguhannya itu ia wujudkan dengan menemani anak-anak belasan tahun, membaca dan menulis di sebuah Club menulis,
DNA Writing Club.
Kecintaan nya terhadap aksara sudah dimulainya sejak SMA. Saat berstatus sebagai mahasiswa, ia dan saudara kembarnya Etika Aisya Avicenna (Etika Suryandari), tergabung dalam Forum Lingkar Pena Solo Raya. Keduanya belajar kepada penggiat-penggiat aksara Indonesia.
Kawan-kawan di FLP Solo Raya kerap memanggil keduanya Upin&Ipin. Yudhi Heriwibowo, Nasirun Purwokartun, Langit Kresna Hariyadi adalah beberapa nama-nama beken penulis Indonesia yang turut memoles bakat keduanya. Salah satu penulis favorit Norma adalah
Gola Gong. Buku-buku dari pendiri Rumah Dunia ini memenuhi koleksi di perpustakaan pribadinya. Tentu tak itu saja, dua bersaudara, Bunda Helvy Tiana Rossa dan Asma Nadia, menjadi salah satu parameter kesuksesannya.
Saya kenal Norma saat tahun 2010 silam, saat kami masih sama-sama mengajar di Ganesha Operation Surakarta. Tulisan-tulisan renyah, enak dibaca, sering ia kirimkan melalui beranda Facebook miliknya. Kata-kata bermakna diselingi selengekan, lucu, ia post kan melalui catatan-catatan facebook nya.
TENTANG DNA
DNA Writing Club adalah sebuah komunitas literasi, tempat berkumpulnya para “kutu buku” sekaligus penulis anak-anak dan remaja, yang berdiri sejak November 2013. Fokus utama kegiatan di DNA Writing Club adalah menjadi sebuah sarana untuk mengasah keterampilan menulis dan membangun budaya baca khususnya bagi anak-anak dan remaja.
|
Logo DNA Writing Club |
DNA Writing Club dengan semangat “DNA: Dream N Action”, didirikan dengan berbekal
tiga buah cita-cita yang diharapkan ada dalam diri anak-anak dan remaja yang bergabung dalam komunitas ini.
Pertama, dapat meningkatkan rasa percaya diri pada anak-anak karena percaya diri merupakan salah satu modal awal anak-anak dalam menemukan dan meningkatkan potensi serta produktivitas amal dalam diri dan kehidupannya.
Kedua, anak-anak semakin termotivasi untuk lebih berprestasi serta semakin cinta akan ilmu dan senantiasa meningkatkan kompetensi dirinya.
Ketiga, anak-anak semakin semangat untuk menjadi pribadi yang gemar membaca, bercerita, dan berkarya.
DOKUMENTASI KEGIATAN DNA
|
DNA WRITING CLUB |
|
Sebagian koleksi perpustakaan Taman Baca DNA |
|
Kegiatan anak-anak
(Membaca, Menulis, Menggambar, Mewarnai) |
|
Membaca itu sarana mengasah kreativitas anak dalam menuangkan ide mereka lewat tulisan |
|
Norma Ambarwati (tengah), Sebagian karya anak-anak DNA WRITING CLUB
Dari suka membaca, jadi suka menulis cerita untuk menghasilkan bacaan berkualitas dan seru untuk anak-anak di Indonesia |
|
Keseruan aktivitas di DNA WRITING CLUB |
|
Salah satu tulisan yang dimuat Kompas Anak |
|
Mading karya anak-anak DNA |
PRESTASI ANAK-ANAK DNA
- Finalis Mewakili Provinsi Jawa Tengah di Apresiasi Sastra Anak SD 2013 (KPCI/Konferensi Penulis Cilik Indonesia 2013) : Yasmin.
- 10 Naskah terbaik KKPK Juice Me Dar! Mizan “Aku dan Pengalaman Lucu” (diterbitkan dalam bentuk buku) : Khansa.
- 10 Naskah terbaik KKPK Juice Me Dar! Mizan “Aku dan Indonesia” (diterbitkan dalam bentuk buku) : Khansa.
- 10 Naskah terbaik KKPK Juice Me Dar! Mizan “Aku dan Impianku” (diterbitkan dalam bentuk buku) : Khansa.
- Delegasi Terpilih Konferensi Anak Indonesia 2014 “Aksi Kecil Hidup Bersih” dari Majalah Bobo : Khansa.
- Finalis Mewakili Provinsi Jawa Tengah di Apresiasi Sastra Anak SD 2014 (KPCI/Konferensi Penulis Cilik Indonesia 2014) : Khansa.
- Juara Favorit Lomba Mengarang kategori SD Children Helping Children Tupperware 2015 : Khansa.
- Delegasi Terpilih Konferensi Anak Indonesia 2015 “Aku dan Kotaku” dari Majalah Bobo : Khansa.
- Finalis Mewakili Provinsi Jawa Tengah di Apresiasi Sastra Anak SD 2015 (KPCI/Konferensi Penulis Cilik Indonesia 2015) : Khansa, Inas, Kayana, Anisa, Aisyah Nurul.
- Juara 6 Lomba Menulis Cerita (LMC-SD) 2015 : Khansa.
- Pemenang Utama (Juara 1) Lomba Penulis Cilik Hari Kesehatan Nasional 2015 : Khansa.
- Finalis ARKI 2015 (Akademi Remaja Kreatif Indonesia) 9-12 Desember 2015 : Alifia.
- Buku yang diterbitkan : Ternyata Aku Bisa!; Kumpulan Cerita Seram (Tiga Ananda, 2015); Sepatu Melayang (Dar!Mizan); Gedung Seribu Pintu (Dar!Mizan), beberapa naskah sedang proses terbit.
- Cerita dimuat di Kompas Anak : Fathiyah, Haikal, Kayana.
- Puisi dimuat di Koran Suara Merdeka : Azfa.
- Cerita pengalaman dimuat di Arena Kecil-Majalah BOBO : Meyza.
- Cerita pengalaman dimuat di Kampung Permata-Majalah UMMI : Hanun.
- Kontributor artikel remaja di web “The Jakarta Post” : Alifia.
- Juara 1 Lomba Menulis Cerpen Majalah CILUKBA : Aisyah Nurul.
- Juara Harapan 1 Lomba Menulis Puisi Majalah CILUKBA : Raihanuun.
- Buku Kumpulan Cerpen DNA WRITING CLUB “Dongeng Nyentrik Alesha”.
- Buku Kumpulan Cerpen PECI Indiva “Janji 1000 Bakau” : Khansa.
- Buku Kumpulan Cerpen PECI Indiva “Hafidzah Cilik” : Mutiara Aisyah.
- Buku Kumpulan Cerpen PECI Indiva “Impian Mila” : Nabila Najlaa.
- Buku Kumpulan Cerpen PECI Indiva “Mahkota Surga untuk Ayah” : Fathiyah, Aisyah Nurul, Adisa.
- Novel Fantasteen “Illuminate It” (karya Alifia, diterbitkan DAR!Mizan, 2016)
- Finalis ARKI 2016 (Akademi Remaja Kreatif Indonesia) Oktober 2016 : Alifia.
- Juara 1 Lomba Menulis Surat dalam rangka Hari Santri : Inas.
- Delegasi Terpilih Konferensi Anak Indonesia 2016 “Aku dan Jendela Dunia” dari Majalah Bobo : Ayashadanica.
- Finalis Mewakili Provinsi Jawa Tengah di Apresiasi Sastra Anak SD 2016 (KPCI/Konferensi Penulis Cilik Indonesia 2016) : Khansa, Inas, Ayashadanica, Mutiara Aisyah, Nabila Najlaa.
PRESTASI TAHUN 2017
- Juara Harapan 3 Lomba PECI (Penulis Cilik) dari Penerbit Indiva, atas nama Faiq Hamdi Abdillah (murid les online DNA, asal Mojokerto-Jawa Timur).
- 4 Naskah Cerpen Lolos diterbitkan PECI-Indiva (50 besar terpilih) : Selamatkan SI Rambut Jingga (Faiq); Geng Nashir (Faiq); Juragan Pecel (Zahra Nabiha Adin); Saatnya Antok Beraksi (Hanun Dzatirrajwa).
PENUTUP
Bagi seorang Keisya Avicenna,
‘menulis adalah menjadikan setiap aksara bermetamorfosa sebagai dzarrah kebaikan’ dan ketika jatah usianya habis di dunia ini, ia tidak ingin orang hanya mengenalnya dari 3 kalimat saja : nama, tanggal lahir, tanggal wafat. Maka, harus ada sesuatu yang bisa ia wariskan.
"Harus ada karya luar biasa yang saya hasilkan,
Menulislah, karena dengan menulis namamu akan lebih abadi daripada usiamu!” begitu nasihat yang sering ia dapatkan.
“Menulis adalah sebuah keterampilan. Bukan soal bakat. Semakin diasah, maka akan semakin terampil,” Oke, teman-teman semua, kapan mulai nulis? terserah kalian lah...