Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada Peringatan Hardiknas Tahun 2019
Hari Pendidikan Nasional Tahun 2019, bertepatan dengan hari Kamis Pahing, 26 Sya'ban/Ruwah 1440 Hijriyah. Seperti agenda tahun-tahun sebelumnya, upacara peringatan dipusatkan di Lapangan Ngabeyan Kartasura. Diikuti oleh seluruh jajaran Dinas Pendidikan, Muspika serta beberapa perwakilan sekolah Kecamatan Kartasura.
Pada saat amanat, Pembina Upacara membacakan pidato Mendikbud, Muhadjir Effendy. Saya yang berbaris di barisan belakang, tak begitu menyimak pidato tersebut, dikarenakan banyak hal. Alhamdulillah pidato beliau bisa saya simak di lain tempat. Berikut isi pidato tersebut.
Assalamu’alaikum wr wb
Salam sejahtera
Oom swastiastu
Namo Budaya
Salam kebajikan
Hari ini Tuhan masih memberi kesempatan kepada kita untuk merayakan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2019. Untuk itu, marilah kita bersama-sama bermunajat, memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya untuk kita dan seluruh rakyat Indonesia. Sebagaimana kita ketahui, tanggal 2 Mei diambil dari hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara. Tokoh pahlawan nasional sekaligus Bapak Pendidikan Nasional. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Pengasih memberi kedudukan yang mulia kepada beliau dan para pahlawan, khususnya para pejuang pendidikan yang telah mendahului kita. Amin.
Pada saat amanat, Pembina Upacara membacakan pidato Mendikbud, Muhadjir Effendy. Saya yang berbaris di barisan belakang, tak begitu menyimak pidato tersebut, dikarenakan banyak hal. Alhamdulillah pidato beliau bisa saya simak di lain tempat. Berikut isi pidato tersebut.
Assalamu’alaikum wr wb
Salam sejahtera
Oom swastiastu
Namo Budaya
Salam kebajikan
Hari ini Tuhan masih memberi kesempatan kepada kita untuk merayakan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2019. Untuk itu, marilah kita bersama-sama bermunajat, memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya untuk kita dan seluruh rakyat Indonesia. Sebagaimana kita ketahui, tanggal 2 Mei diambil dari hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara. Tokoh pahlawan nasional sekaligus Bapak Pendidikan Nasional. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Pengasih memberi kedudukan yang mulia kepada beliau dan para pahlawan, khususnya para pejuang pendidikan yang telah mendahului kita. Amin.
Saudara sebangsa dan setanah air di mana saja berada,
Kita juga bersyukur, bangsa Indonesia baru saja berhasil melewati tahap puncak perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak, tanggal 17 April 2019 yang lalu. Kini prosesnya masih berlanjut menuju penentuan akhir tanggal 22 mei 2019. Dilihat dari sudut pandang pendidikan, di dalam Pemilihan Umum harus terjadi proses pembelajaran bagi setiap warga negara. Proses belajar pada hakikatnya adalah momentum terjadinya perubahan tingkah laku menuju ke kedewasaan.
Dalam hal ini semakin dewasa dalam berdemokrasi. Perlu kita ketahui bersama bahwa terbentuknya warga negara yang demokratis merupakan tujuan pendidikan nasional kita. UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 13: menyebutkan “Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Adalah hal yang lumrah, dalam kontestasi demokrasi selalu meninggalkan jejak-jejak residual yang bisa menimbulkan keretakan bahkan perpecahan. Dalam momentum seperti ini tanggung jawab nasional kita dipertaruhkan. Tanggung jawab untuk selalu menjaga aset vital bangsa yang tak ternilai harganya, yaitu semangat kerukunan, persaudaraan, dan persatuan.
Dalam hal ini semakin dewasa dalam berdemokrasi. Perlu kita ketahui bersama bahwa terbentuknya warga negara yang demokratis merupakan tujuan pendidikan nasional kita. UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 13: menyebutkan “Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Adalah hal yang lumrah, dalam kontestasi demokrasi selalu meninggalkan jejak-jejak residual yang bisa menimbulkan keretakan bahkan perpecahan. Dalam momentum seperti ini tanggung jawab nasional kita dipertaruhkan. Tanggung jawab untuk selalu menjaga aset vital bangsa yang tak ternilai harganya, yaitu semangat kerukunan, persaudaraan, dan persatuan.
,...
PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
Dalam Peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2019, lengkap dapat diunduh DI SINI
Mudah-mudahan besok-besok jika upacara lagi, bisa lebih memperhatikan lagi. Semoga naskah Pidato Pak Menteri ini bermanfaat untuk teman-teman juga.