Belajar Menulis Cerpen Bareng Ajeng Maharani dan Ken Hanggara
"Aku pengen bisa nulis, Bro," ucapku pada seorang sahabat. Kini ia menjadi bagian dari Humas Depkeu RI. Dulu, sebelum tulisan-tulisannya menghiasi media cetak nasional, ia sering menandaiku di catatan-catatan facebooknya.
Aku mungkin tak akan menulis "berat-berat" sepertinya. Perlu analisa-analisa keuangan, berdasar data-data statistik. Aku hanya seorang guru SD, yang saban hari berjumpa dengan teman-teman kecilku. Mungkin menulis cerita anak, atau cerpen itu lebih pas buatku, pikirku saat itu.
Seiring berlalunya waktu, keinginanku untuk bisa menulis cerpenpun semakin kuat. Gerakan Literasi Sekolah yang digaungkan pemerintah dengan lima belas menit membaca sebelum pelajaran, turut menyeretku larut membaca satu cerpen setiap hari.
Disaat anak-anak membaca, aku juga. Satu cerpen dari lakon hidup, kucetak, setelahnya kubawa ke kelas, menikmatinya kata demi kata, sembari menemani anak-anak membaca. Seno Gumira Aji Darma, Ajeng Maharani, Ken Hanggara, dan cerpenis-cerpenis tanah air lainnya, tak asing lagi di lakon hidup.
Maka ketika bang Abdi Siregar, penulis Novel "Mengejar Impian Ayah" membagikan info adanya kelas cerpen dengan Ken Hanggara sebagai "bintang tamunya", aku ikut saja, "Kapan lagi, buruan," pikirku saat itu. Ternyata ini bukan kelas pertama yang dibuka. Ini sudah kelas angkatan ketiga.
Siapa sih Ajeng? Siapa juga Ken Hanggara? tentunya mereka adalah pecinta sastra, khususnya cerpen. Lebih dulu dariku tentunya. Jika penasaran dengan keduanya, gogling aja!
Kelas Cerpen terbagi menjadi empat kali pertemuan. Di pertemuan keempat, kita belajar bareng dengan Ken Hanggara. Tips nya agar cerpen diterima di media seperti apa, dikupas tuntas di sana. Di tiga pertemuan sebelumnya, bersama Mbak Ajeng Maharani, saya belajar banyak dasar menulis cerpen.
Mudah-mudahan bisa tetap konsisten belajar nulisnya. Pabrik cerpennya Mas Ken, bisa dilihat di sini: https://kenhanggara.blogspot.com.
Aku mungkin tak akan menulis "berat-berat" sepertinya. Perlu analisa-analisa keuangan, berdasar data-data statistik. Aku hanya seorang guru SD, yang saban hari berjumpa dengan teman-teman kecilku. Mungkin menulis cerita anak, atau cerpen itu lebih pas buatku, pikirku saat itu.
Sumber: klipingsastra.com |
Disaat anak-anak membaca, aku juga. Satu cerpen dari lakon hidup, kucetak, setelahnya kubawa ke kelas, menikmatinya kata demi kata, sembari menemani anak-anak membaca. Seno Gumira Aji Darma, Ajeng Maharani, Ken Hanggara, dan cerpenis-cerpenis tanah air lainnya, tak asing lagi di lakon hidup.
Maka ketika bang Abdi Siregar, penulis Novel "Mengejar Impian Ayah" membagikan info adanya kelas cerpen dengan Ken Hanggara sebagai "bintang tamunya", aku ikut saja, "Kapan lagi, buruan," pikirku saat itu. Ternyata ini bukan kelas pertama yang dibuka. Ini sudah kelas angkatan ketiga.
Siapa sih Ajeng? Siapa juga Ken Hanggara? tentunya mereka adalah pecinta sastra, khususnya cerpen. Lebih dulu dariku tentunya. Jika penasaran dengan keduanya, gogling aja!
Kelas Cerpen terbagi menjadi empat kali pertemuan. Di pertemuan keempat, kita belajar bareng dengan Ken Hanggara. Tips nya agar cerpen diterima di media seperti apa, dikupas tuntas di sana. Di tiga pertemuan sebelumnya, bersama Mbak Ajeng Maharani, saya belajar banyak dasar menulis cerpen.
Mudah-mudahan bisa tetap konsisten belajar nulisnya. Pabrik cerpennya Mas Ken, bisa dilihat di sini: https://kenhanggara.blogspot.com.