Kusumaning Driya | Tenger Becik Sastra Jawa ing Zaman Digital
"Alhamdulillah teman-teman, dua dos buesar isi buku sudah sampai, tapi baru nanti malam bisa nyicil ngepaki nggih, ini baru saja masuk rumah." Tulis admin Grup Kelas Cerkak, menginfokan bahwa buku karya bareng kita sudah siap didistribusikan.
Kusumaning Driya merupakan kumpulan karya dari berbagai latar belakang penulis. Buku antologi ini merupakan hasil belajar bareng penulis dan praktisi sastra Jawa, Jefrianto. Didukung oleh tim Sang Pengajar selaku editor dan penata letak, serta diterbitkan oleh Penerbit Beta Aksara.
Berjudul Kusumaning Driya, bukan karena sebab. "Kusuma tegese kembang", dalam bahasa Indonesia berarti bunga, sedangkan "driya tegese ati", hati dalam bahasa Indonesia. Kusumaning driya, memiliki harapan mekaring karya para penulis tak hanya terhenti di sini saja.
Irah-irahan iku muga dadi sasmita becik yen ta para penulise ora mung mekarake karyane ing wayah iki wae. Ananging uga bakalan mbanjurake aruming karyane kang kaolah saka aruming diyane ing sabarang papan, sabarang wayah. (Jefrianto)
Seperti yang diungkapkan Jefrianto sendiri di medium.com, sepanjang tahun 2019 ada empat kelas online menulis berbahasa Jawa. Kelas tersebut meliputi kelas cerkak, geguritan dan esai.
Kelas pertama, yakni Kelas Menulis Cerita Cekak Horror, diusung oleh Mecca Publisher. Kedua dan ketiga, esai dan geguritan juga demikian. Mecca Publisher merupakan penerbit yang berpusat di Sumatera Selatan.
Bagi saya sendiri, buku setebal 500 an halaman ini merupakan buku pertama saya untuk kategori tulisan berbahasa Jawa. "Aku, Mas Rudi, lan Dluwang Sasuwek Lakon Uripmu" (bisa dibaca DISINI) dengan bimbingan dari mentor kelas ini berhasil turut serta bersama dengan karya 50 penulis lainnya.
"Cerkak-cerkak iki dadi tenger becik Sastra Jawa ing zaman digital" demikian harapan dari mentor kelas cerkak, Jefrianto. Terimakasih para mentor, Sang Pengajar dan Beta Aksara sudah mendampingi kami hingga karya-karya kami bisa dibukukan.
Berjudul Kusumaning Driya, bukan karena sebab. "Kusuma tegese kembang", dalam bahasa Indonesia berarti bunga, sedangkan "driya tegese ati", hati dalam bahasa Indonesia. Kusumaning driya, memiliki harapan mekaring karya para penulis tak hanya terhenti di sini saja.
Irah-irahan iku muga dadi sasmita becik yen ta para penulise ora mung mekarake karyane ing wayah iki wae. Ananging uga bakalan mbanjurake aruming karyane kang kaolah saka aruming diyane ing sabarang papan, sabarang wayah. (Jefrianto)
Seperti yang diungkapkan Jefrianto sendiri di medium.com, sepanjang tahun 2019 ada empat kelas online menulis berbahasa Jawa. Kelas tersebut meliputi kelas cerkak, geguritan dan esai.
Kelas pertama, yakni Kelas Menulis Cerita Cekak Horror, diusung oleh Mecca Publisher. Kedua dan ketiga, esai dan geguritan juga demikian. Mecca Publisher merupakan penerbit yang berpusat di Sumatera Selatan.
"Cerkak-cerkak iki dadi tenger becik Sastra Jawa ing zaman digital" demikian harapan dari mentor kelas cerkak, Jefrianto. Terimakasih para mentor, Sang Pengajar dan Beta Aksara sudah mendampingi kami hingga karya-karya kami bisa dibukukan.