Pembelajaran Berdifensiasi | Koneksi Antar Materi Modul 2.1

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha guru menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Dalam realisasi di kelas, pembelajaran berdiferensiasi memuat serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya. Bagaimana mereka menciptakan lingkungan belajar yang "mengundang" murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. Manajemen kelas yang efektif, dan yang terakhir adalah penilaian berkelanjutan. 

Adapun strategi yang dapat digunakan guru dalam upaya pembelajaran berdiferensiasi di kelas adalah dengan diferensiasi konten, proses dan produk. Konten yaitu materi yang diajarkan kepada murid. Pemilihan konten berdasarkan minat belajar murid, kombinasi kesiapan minat dan profil belajar murid. Guru dapat melihat kesiapan belajar murid apakah murid siap belajar secara konkret atau belajar secara abstrak. Diferensiasi konten berdasarkan minat murid, guru dapat menyediakan jenis-jenis topik yang mereka minati sesuai dengan pokok bahasan atau materi pembelajaran. Diferensiasi konten berdasarkan profil belajar murid, guru harus memahami gaya belajar murid, apakah cendrung kepada pembelajaran visual, audio, bahkan audio visual. 

Yang kedua adalah dirensiasi proses, mengacu pada bagaimana murid memahami atau memaknai informasi atau materi yang dipelajari. Ketiga adalah diferensiasi produk berupa tagihan atau hasil yang diharapkan dari murid setelah proses pembelajaran, baik berupa hasil tes, presentasi atau diskusi, pertunjukkan, pidato, diagram dan lainnya yang mencerminkan pemahaman murid dari tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran.

Seperti yang telah kita pelajari pada modul sebelumnya bahwa Ki Hajar Dewantara telah menyampaikan bahwa maksud dari pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai  manusia maupun anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Dalam upaya menuntun, tentu diperlukan lingkungan belajar yang kondusif, lingkungan belajar yang menerapakan budaya positif. Selain hal tersebut pembelajaran yang berpihak pada murid melalui pembelajaran berdirensiasi. Karena sebagai pendidik, kita tentu menyadari bahwa setiap anak adalah unik dan memiliki kodratnya masing-masing. Tugas kita sebagai guru adalah menyediakan lingkungan belajar yang memungkinkan setiap anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai dengan kodratnya masing-masing, dan memastikan bahwa dalam prosesnya, anak-anak tersebut merasa selamat dan bahagia.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel